Jalan-jalan Sejarah ke Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah Cut Nyak Dhien. foto: Analisadaily/Fakhrurrazi

Jelajahi Rumah Cut Nyak Dhien di Banda Aceh, museum sejarah penuh peninggalan pahlawan nasional dan cerita perjuangan rakyat Aceh.

KLIK CHANNELKU - Kalau biasanya backpacker identik dengan menjelajahi pantai, gunung, atau spot-spot alam yang Instagramable, kali ini saya coba pengalaman berbeda di Banda Aceh. Kota ini ternyata punya destinasi yang nggak cuma indah, tapi juga bikin kita makin kenal dengan sejarah bangsa. Salah satunya adalah Rumah Cut Nyak Dhien yang sekarang difungsikan sebagai museum. Buat saya, jalan-jalan ke sini rasanya seperti kombinasi liburan dan belajar, benar-benar paket lengkap untuk traveler yang haus pengalaman.

Rumah Cut Nyak Dhien terletak di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Dari pusat Banda Aceh, jaraknya nggak terlalu jauh, jadi gampang banget dijangkau meski cuma pakai kendaraan sewaan atau bareng teman. Begitu sampai di lokasi, suasana rumah tradisional Aceh langsung terasa. Bentuk bangunannya khas, berdiri kokoh, dan menyimpan cerita panjang tentang perjuangan seorang pahlawan perempuan yang begitu melegenda di tanah air.

Di dalam rumah yang sekarang menjadi museum ini, pengunjung bisa menemukan banyak peninggalan Cut Nyak Dhien. Ada pakaian tradisional yang pernah dipakai, senjata-senjata sederhana yang digunakan saat melawan penjajah, sampai perhiasan yang menunjukkan sisi anggun beliau sebagai seorang wanita. Rasanya seperti diajak flashback ke masa lalu, seolah bisa merasakan betapa berat perjuangan yang pernah beliau jalani.

Tidak hanya itu, bagian lain dari rumah ini difungsikan sebagai museum perjuangan rakyat Aceh. Isinya lengkap dengan cerita dan bukti betapa kuatnya perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda. Melihat koleksi-koleksi tersebut, saya jadi makin kagum dengan semangat juang orang Aceh yang rela mempertaruhkan segalanya demi mempertahankan tanah air. Sebagai backpacker, pengalaman ini benar-benar priceless, karena saya nggak cuma menikmati liburan, tapi juga mendapat pemahaman baru tentang sejarah Indonesia.

Hal yang bikin saya salut, masuk ke museum ini gratis alias tidak dipungut biaya sepeser pun. Pengunjung hanya dianjurkan untuk memberikan sumbangan seikhlasnya, yang nantinya akan digunakan untuk membantu perawatan museum. Dengan begitu, setiap orang bisa ikut berkontribusi menjaga warisan berharga ini tetap lestari. Jam operasionalnya sendiri cukup fleksibel, yaitu dari pukul 08.30 sampai 12.30 WIB, lalu buka lagi mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB. Jadi, pastikan datang di jam yang tepat biar bisa puas berkeliling.

Buat saya pribadi, mengunjungi Rumah Cut Nyak Dhien adalah salah satu pengalaman traveling yang berbeda. Biasanya saya lebih suka main ke pantai atau bukit, tapi kali ini saya bisa merasakan liburan yang lebih bermakna. Apalagi rumah ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol perjuangan dan keberanian seorang pahlawan nasional perempuan. Atmosfernya begitu kental, membuat siapa pun yang datang pasti akan pulang dengan rasa kagum.

Jalan-jalan sejarah seperti ini cocok banget buat kamu yang ingin menambah warna baru dalam perjalanan backpacking. Nggak ada salahnya sesekali memasukkan museum atau situs bersejarah dalam itinerary liburanmu, karena selain bikin perjalanan lebih berkesan, juga memberikan nilai tambah berupa pengetahuan. Bayangkan, satu perjalanan bisa memberi cerita seru untuk dibagikan sekaligus menambah wawasan tentang perjuangan bangsa.

Jadi, kalau kamu berencana liburan ke Banda Aceh, jangan cuma mampir ke pantai atau kulinernya saja. Luangkan waktu untuk datang ke Rumah Cut Nyak Dhien, rasakan sensasi flashback sejarah yang penuh inspirasi, dan nikmati pengalaman jalan-jalan yang bukan hanya seru, tapi juga sarat makna. Sebagai backpacker, saya bisa bilang: destinasi ini adalah salah satu titik penting yang harus kamu kunjungi kalau ingin benar-benar mengenal Banda Aceh lebih dekat.***

Baca Juga

No comments

Theme images by Leontura. Powered by Blogger.